
Oleh: Alwi Alatas
Sebetulnya, ini merupakan tanggapan dan kritik atas berita yang sudah agak lama, tetapi masih beredar luas sampai sekarang. Hal ini perlu untuk diketahui, khususnya bagi yang pernah membaca berita seperti pada judul di atas.
Saat melihat-lihat berita dan blog di internet tahun lalu, saya menemukan sebuah berita tentang seorang ulama Syiah bernama Sayyid Mohammad Kadhim Al-Qazwini. Berita itu menyebutkan bahwa pada tanggal 12 Mei 2011, jenazah al-Qazwini dikeluarkan dari kuburnya untuk dipindahkan dan dimakamkan kembali di Karbala. Yang menakjubkan, masih menurut berita itu, jenazah al-Qazwini masih utuh dan segar, walaupun ia telah meninggal dunia 17 tahun sebelumnya, yang berarti pada tahun 1994.
Berita ini antara lain saya baca di sebuah blog Syiah yang mengklaim sebagai web Syiah Ushuliyah terlengkap di Indonesia, Malaysia, dan Brunei:http://syiahali.wordpress.com/2011/12/22/exclusive-jenazah-seorang-ulama-syiah-masih-utuh-dan-segar-walaupun-sudah-dikubur-selama-17-tahun-lamanya/. Pada berita itu diberikan gambar-gambar proses pengebumian Sayyid al-Qazwini serta foto jenazah yang memang terlihat masih sangat segar, seperti orang yang baru saja meninggal dunia.
Berita-berita yang menyebar di Indonesia ini, sebagaimana bisa dilihat pada foto-foto yang dicantumkan serta kemiripan isi beritanya, diambil dari sebuah website berbahasa Inggris yang mengklaim sebagai website berita Syiah terbesar, yaitu jafariyanews.com. Berita ini diberitakan di website tersebut pada tanggal 20 Mei 2011:http://www.jafariyanews.com/2k11_news/may/20qazvini_dead_body_remained_fresh.htm.
Selepas membaca berita itu, saya mencoba menelusurinya dan mencari tahu tentang kebenarannya. Dalam penelurusan tersebut, akhirnya saya menjumpai informasi tentang Sayyid Mohammad Kadhim al-Qazwini, yang meninggal dunia pada tahun 1994, dan memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan dalam berita di atas. Saya menemukan biografi singkatnya pada halaman website berikut: http://ar.wikipedia.org/wiki/محمد_كاظم_القزويني.
Di situ ada gambar wajah Sayyid Qazwini yang terlihat lebih kurus dan lebih tua dari gambar yang ada pada berita di atas. Rasanya mustahil setelah meninggal dunia selama 17 tahun, wajah al-Qazwini menjadi lebih muda dan lebih berisi. Tidak banyak foto atau gambar Sayyid Qazwini semasa hidup yang bisa saya temukan dan dari gambar-gambar yang ada sulit untuk memastikan sepenuhnya sama atau tidaknya wajah pada gambar tersebut dengan gambar jenazah. Dan kalaupun gambar jenazah itu bukan gambar Sayyid Qazwini, lalu gambar siapa? Saya mencoba mencari gambar-gambar syuhada atau yang semisalnya, tetapi tidak menemukan satu pun gambar yang cocok. Maka saya pun terpaksa menyimpan penelusuran ini tanpa memastikan benar atau tidaknya berita itu.
Belum lama ini saya membaca beberapa informasi tentang beberapa ayatollah di Iran dan sekitarnya yang berbeda pendapat dengan ayatollah Khomeini dan juga Khamenei. Menurut beberapa sumber, para ulama Syiah ini mengalami penindasan di bawah pemerintahan Iran pasca revolusi yang menerapkan konsep wilayatul faqih. Di antara ulama-ulama tersebut adalah Sayyid Muhammad bin Mahdi al-Shirazi yang meninggal dunia tahun 2001 dan anaknya Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi yang meninggal tahun 2008. Saat melihat video tentang pemakaman Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi di Karbala pada tahun 2008, saya merasa terkejut karena melihat wajah jenazahnya yang persis sama dengan wajah jenazah pada berita di awal tulisan ini yang dinisbatkan kepada Sayyid al-Qazwini.
Videonya bisa dilihat di sini: https://www.youtube.com/watch?v=ok9KZMzjlvA. Kesamaan pada wajah jenazah bisa dilihat di menit 1.08. Saya mencari informasi dan beberapa gambar lain terkait meninggalnya Sayyid al-Shirazi dan kembali menemukan gambar yang sama di sebuah halaman web lainnya: http://www.5damal7ussin.org/vb/showthread.php?t=5439.
Jadi berita itu memang bohong. Berita itu bercerita tentang Sayyid Qazwini yang meninggal tahun 1994 dan dikatakan jenazahnya masih utuh dan segar saat dipindahkan 17 tahun kemudian, atau tahun 2011. Tetapi gambar jenazah yang diberikan di berita itu adalah gambar orang lain, yaitu gambar Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi yang meninggal dunia tahun 2008. Kalau memang benar jenazah masih utuh, mengapa harus mengelabui pembaca dengan menyisipkan gambar orang lain?
Jafariyanews sendiri pada tahun 2008 memberitakan kabar meninggalnya Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi, tapi hanya menampilkan foto semasa hidupnya, tanpa foto jenazah (http://www.jafariyanews.com/2k8_news/june/2reza_ashshirzi_expired.htm). Dalam berita tersebut hanya disebutkan bahwa Sayyid al-Shirazi yang umurnya ketika itu baru 45 tahun, meninggal dunia karena serangan jantung di Qom. Tetapi gambar jenazahnya memperlihatkan adanya banyak luka di wajah yang tentu tidak ada kaitannya dengan serangan jantung. Beberapa anggota keluarga dan pendukung al-Shirazi mempercayai bahwa ia tidak meninggal secara normal dan Khamenei serta para pengikutnya ada di balik kematiannya. Wallahu a’lam.