Sabtu, 01 Februari 2014

"Kolor Ijo" Ditangkap, Ini Komentar Pesantren NU


Ahmad Faisol Sang kolor ijo digelandang ke Mapolresta Probolinggo setelah 10 tahun memeperkosa 31 wanita.
Kasus penangkapan Buasir Nur Khotib (50) alias “Kolor Ijo” warga Desa Pohsangit Lor, Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, di rumahnya, Kamis (30/1/2014) oleh Kepolisian Resor Kota Probolinggo, mendapat perhatian serius dari himpunan pesantren NU.

Ketua Robithotul Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdhatul Ulama (NU) Kota Probolinggo, Abdul Aziz mengimbau agar masyarakat mendekatkan diri kepada Allah agar terhindar dari musibah, seperti aksi Kolor Ijo tersebut.

Apalagi, kata Aziz, dalam menjalankan aksinya, Kolor Ijo menggunakan ilmu hitam dan azimat agar bisa leluasa mencuri barang milik korban dan memperkosa perempuan, sehingga korbannya disebut-sebut mencapai 31 orang, baik gadis maupun ibu-ibu.

Untuk menangkal ilmu hitam seperti yang dilakukan Kolor Ijo, Aziz mengajak masyarakat untuk memperbanyak ibadah, dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah, melalui amalan-amalan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

“Seperti membaca doa-doa, doa masuk rumah, doa keluar rumah. Selain itu, perbanyak membaca Al Quran, dzikir dan amalan lain. Nawwiru buyutakum biqiro’atil qur’an. Jika rumah kita dipenuhi dengan ibadah, insya Allah rumah kita akan dijaga malaikat dan dijauhkan dari musibah. Saat ini, masyarakat sudah banyak menyepelekan amalan-amalan seperti membaca doa untuk keselamatan dan mengaji Al Quran,” kata Aziz kepada Kompas.com via ponsel, Jumat (31/1/2013) petang.

Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung mengedepankan sisi rasionalitas ketimbang spiritualitas. Padahal, spiritualitas sangat penting diperhatikan dalam menjalani kehidupan ini. Misalnya, dengan memasang CCTV seolah-olah sudah aman. Padahal, kata dia, CCTV hanya pendukung sarana keamanan secara dzahir. Tapi secara batin adalah doa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin ini juga mendesak Pemkot Probolinggo agar turut meningkatkan kesadaran beragama kepada masyarakat. Dia menilai, pemkot lebih memberikan porsi pada sisi pembangunan fisik, tapi kurang dari sisi pembangunan spiritual.

17 Tahun Meninggal Jenazah Ulama Syiah Masih Utuh?



syiah2 17 Tahun Meninggal Jenazah Ulama Syiah Masih Utuh?
Oleh: Alwi Alatas
Sebetulnya, ini merupakan tanggapan dan kritik atas berita yang sudah agak lama, tetapi masih beredar luas sampai sekarang. Hal ini perlu untuk diketahui, khususnya bagi yang pernah membaca berita seperti pada judul di atas.
Saat melihat-lihat berita dan blog di internet tahun lalu, saya menemukan sebuah berita tentang seorang ulama Syiah bernama Sayyid Mohammad Kadhim Al-Qazwini. Berita itu menyebutkan bahwa pada tanggal 12 Mei 2011, jenazah al-Qazwini dikeluarkan dari kuburnya untuk dipindahkan dan dimakamkan kembali di Karbala. Yang menakjubkan, masih menurut berita itu, jenazah al-Qazwini masih utuh dan segar, walaupun ia telah meninggal dunia 17 tahun sebelumnya, yang berarti pada tahun 1994.
Berita ini antara lain saya baca di sebuah blog Syiah yang mengklaim sebagai web Syiah Ushuliyah terlengkap di Indonesia, Malaysia, dan Brunei:http://syiahali.wordpress.com/2011/12/22/exclusive-jenazah-seorang-ulama-syiah-masih-utuh-dan-segar-walaupun-sudah-dikubur-selama-17-tahun-lamanya/. Pada berita itu diberikan gambar-gambar proses pengebumian Sayyid al-Qazwini serta foto jenazah yang memang terlihat masih sangat segar, seperti orang yang baru saja meninggal dunia.
Berita-berita yang menyebar di Indonesia ini, sebagaimana bisa dilihat pada foto-foto yang dicantumkan serta kemiripan isi beritanya, diambil dari sebuah website berbahasa Inggris yang mengklaim sebagai website berita Syiah terbesar, yaitu jafariyanews.com. Berita ini diberitakan di website tersebut pada tanggal 20 Mei 2011:http://www.jafariyanews.com/2k11_news/may/20qazvini_dead_body_remained_fresh.htm.
Selepas membaca berita itu, saya mencoba menelusurinya dan mencari tahu tentang kebenarannya. Dalam penelurusan tersebut, akhirnya saya menjumpai informasi tentang Sayyid Mohammad Kadhim al-Qazwini, yang meninggal dunia pada tahun 1994, dan memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan dalam berita di atas. Saya menemukan biografi singkatnya pada halaman website berikut: http://ar.wikipedia.org/wiki/محمد_كاظم_القزويني.
Di situ ada gambar wajah Sayyid Qazwini yang terlihat lebih kurus dan lebih tua dari gambar yang ada pada berita di atas. Rasanya mustahil setelah meninggal dunia selama 17 tahun, wajah al-Qazwini menjadi lebih muda dan lebih berisi. Tidak banyak foto atau gambar Sayyid Qazwini semasa hidup yang bisa saya temukan dan dari gambar-gambar yang ada sulit untuk memastikan sepenuhnya sama atau tidaknya wajah pada gambar tersebut dengan gambar jenazah. Dan kalaupun gambar jenazah itu bukan gambar Sayyid Qazwini, lalu gambar siapa? Saya mencoba mencari gambar-gambar syuhada atau yang semisalnya, tetapi tidak menemukan satu pun gambar yang cocok. Maka saya pun terpaksa menyimpan penelusuran ini tanpa memastikan benar atau tidaknya berita itu.
Belum lama ini saya membaca beberapa informasi tentang beberapa ayatollah di Iran dan sekitarnya yang berbeda pendapat dengan ayatollah Khomeini dan juga Khamenei. Menurut beberapa sumber, para ulama Syiah ini mengalami penindasan di bawah pemerintahan Iran pasca revolusi yang menerapkan konsep wilayatul faqih. Di antara ulama-ulama tersebut adalah Sayyid Muhammad bin Mahdi al-Shirazi yang meninggal dunia tahun 2001 dan anaknya Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi yang meninggal tahun 2008. Saat melihat video tentang pemakaman Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi di Karbala pada tahun 2008, saya merasa terkejut karena melihat wajah jenazahnya yang persis sama dengan wajah jenazah pada berita di awal tulisan ini yang dinisbatkan kepada Sayyid al-Qazwini.
Videonya bisa dilihat di sini: https://www.youtube.com/watch?v=ok9KZMzjlvA. Kesamaan pada wajah jenazah bisa dilihat di menit 1.08. Saya mencari informasi dan beberapa gambar lain terkait meninggalnya Sayyid al-Shirazi dan kembali menemukan gambar yang sama di sebuah halaman web lainnya: http://www.5damal7ussin.org/vb/showthread.php?t=5439.
Jadi berita itu memang bohong. Berita itu bercerita tentang Sayyid Qazwini yang meninggal tahun 1994 dan dikatakan jenazahnya masih utuh dan segar saat dipindahkan 17 tahun kemudian, atau tahun 2011. Tetapi gambar jenazah yang diberikan di berita itu adalah gambar orang lain, yaitu gambar Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi yang meninggal dunia tahun 2008. Kalau memang benar jenazah masih utuh, mengapa harus mengelabui pembaca dengan menyisipkan gambar orang lain?
Jafariyanews sendiri pada tahun 2008 memberitakan kabar meninggalnya Sayyid Muhammad Ridha al-Shirazi, tapi hanya menampilkan foto semasa hidupnya, tanpa foto jenazah (http://www.jafariyanews.com/2k8_news/june/2reza_ashshirzi_expired.htm). Dalam berita tersebut hanya disebutkan bahwa Sayyid al-Shirazi yang umurnya ketika itu baru 45 tahun, meninggal dunia karena serangan jantung di Qom. Tetapi gambar jenazahnya memperlihatkan adanya banyak luka di wajah yang tentu tidak ada kaitannya dengan serangan jantung. Beberapa anggota keluarga dan pendukung al-Shirazi mempercayai bahwa ia tidak meninggal secara normal dan Khamenei serta para pengikutnya ada di balik kematiannya. Wallahu a’lam.

artis asal jember jawa timur




Anang Hermansyah (lahir di Jember, Jawa Timur, 18 Maret 1969; umur 42 tahun) dikenal sebagai musisi, pencipta lagu, dan penyanyi, juga produser. Anang yang beragama Islam ini adalah mantan suami dari penyanyi pop tenar, Krisdayanti. Tahun 2007, Anang menjadi salah satu juri untuk acara adu bakat yang disiarkan RCTI, Indonesian Idol 2007, Indonesian Idol 2008, dan Indonesian Idol 2010

Sejak SMA di Jember, Jawa Timur, Anang telah tergabung dalam sebuah band. Namun dirinya baru serius bermusik saat kuliah di Universitas Islam Bandung dengan bergabung dalam sanggar milik Doel Sumbang. Anang bahkan sempat membuat rekaman bersama Doel Sumbang, meski akhirnya tidak dipublikasikan.

Pada tahun 1989, Anang memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan berkenalan dengan Pay Siburian, gitaris BIP yang saat itu masih memperkuat Slank. Melalui Pay, Anang pun masuk dalam lingkungan pergaulan Gang Potlot dan kemudian memperkuat grup Kidnap. Bersama Kidnap, Anang menelurkan album Katrina pada tahun 1993.

Setelah lepas dari Kidnap, Anang memutuskan untuk menempuha jalur solo dan mengeluarkan album, antara lain "Biarkanlah", "Lepas", "Melayang" dan "Tania". Bersama istrinya, Krisdayanti, Anang mengeluarkan album "Berartinya Dirimu", "Kasih", "Buah Hati" dan "Makin Aku Cinta". Setelah ia bercerai dengan Krisdayanti, ia merilis albumnya Separuh Jiwaku Pergi. Ia juga berduet dengan Syahrini dalam lagu Jangan memilih aku. Akhir-akhir ini ia juga menyanyikan lagu Cinta Terakhir dengan Syahrini.

Selain sukses menyanyi, Anang juga menjadi pencipta lagu, aranjer sekaligus produser untuk beberapa penyanyi, termasuk untuk sang istri, Krisdayanti, sambil mengelola Studio Hijau, studio rekaman miliknya. Anang juga sukses menggelar Konser 3 Diva, yang melibatkan istrinya, Krisdayanti, serta Titi DJ dan Ruth Sahanaya.

Tak hanya di dunia seni tarik suara, Anang juga melebarkan sayap di dunia seni peran dengan memproduseri film berjudul "Susahnya Jadi Perawan". Film ini didukung oleh Restu Sinaga, Nova Eliza, Al Fathir Muchtar, Olga Syahputra, Tio Pakusadewo, Julia Perez dan Emmie Lemu.

Anang bersama sejumlah musisi beken, seperti Indra Lesmana, Abdi Negara, dan Triawan Munaf, bergabung untuk mendirikan portal musik. Portal tersebut diberi nama IM:port (Independent Music Portal). IM:port bertujuan memberi kesempatan kepada semua musisi, baru dan senior, untuk 'menjual' karya-karya mereka secara lebih mudah ketimbang melalui prosedur label yang dikatakannya sebagai 'cukup ruwet.'

Anang menikah dengan Krisdayanti pada tanggal 22 Agustus 1996. Dari pernikahan tersebut mereka mempunyai 2 orang anak, Titania Aurelie Nurhermansyah (lahir tahun 1998) biasa dipanggil Aurel or Loli dan Azriel Akbar Hermansyah (lahir tahun 2000) biasa dipanggil Azriel or Jiel. Sejak awal pernikahan mereka sering kali dilanda gosip. Meski demikian telah 13 tahun berlalu, akhirnya pasangan ini bercerai secara agama bulan Agustus 2009, kemudian bercerai secara hukum pada November 2009.

* Album Solo
o Tania
o Biarkanlah
o Melayang
o Jatidiri
o Mata Cinta

* Filmografi

o Baik-Baik Sayang (2011)

Daftar Lagu Album "Mata Cinta"

Side A

1. "Aku Lelakimu" (Pangky Jikustik)
2. "Keajaiban Cinta" (Anang)
3. "Keputusan" (Anang)
4. "Kalbu" (feat. Shanty) (Anang)
5. "Sekali Lagi" (Anang)
6. "Pintaku" (Anang)

Side B

1. "Berbunga Dusta" (Anang)
2. "Kalah" (Anang)
3. "Tamak" (Anang)
4. "Kehilangan" (Anang)
5. "Sampai Senja" (Anang)

* Bersama Krisdayanti:
o Kasih
o Buah Hati (1999)
o Makin Aku Cinta (2001)
o Menuju Terang (2002)
o Sepuluh Tahun Pertama (2006)
o Selusin (2009)